Sepasang
pasangan yang harmoni dalam belutan kasih sayang. Seorang pria yang begitu
menyayangi pasangannya yang cantik tetapi sayangnya ia buta. Sang pria selalu
memberi semangat hidup kepada pasangannya. Sering kali sang wanita bertanya
bagaimana dunia ini, sempat menangis saat yang ia lihat hanya hitam tanpa ada
warna lain. Hingga suatu hari ada kabar bahagia ada seseorang yang rela
mendonorkan matanya untuk sang wanita.
Hari
yang ditunggu pun tiba, sang pria menemaninya menuju ruang operasi dan ikut
masuk. Hari demi hari sang pria merawat
sang wanita dirumah sakit dan seminggu kemudian dimana perban mata wanita
tersebut dibuka. Betapa senangnya sang wanita saat melihat warna yang belum ia
pernah lihat, ia langsung ingin cepat cepat melihat kekasihnya dan
berterimakasih atas semua yang di lakukan saat ia buta.
Saat
bertemu kekasihnya sang wanita terkejut ternyata kekasihnya juga buta. Mulai
hari itu sang wanita mencoba menjauhi perlahan kekasihnya dan akhirnya mereka
putus. Sang pria hanya tersenyum saat sang wanita meminta putus, ia bertanya
apa sebabnya. Sang wanita menjawab bahwa ia ingin dengan pria yang normal bukan
pria yang buta. Betapa kasarnya perkataan sang wanita.
Setahun
berlalu sang wanita teringat akat sejarah matanya. Ia mencari tahu siapa
pendonor mata yang rela mendonorkan matanya padahal ia tidak kenal. Ia ingin
berterimakasih atas yang diberikan. Sang wanita mencari tahu kerumah sakit yang
mengoperasinya dulu. Beatapa terkejutnya saat petugas rumah sakit memberikan
data data.
Sang
wanita langsung bergegas keluar rumah sakit dan mencari seseorang itu. Sang
wanita itu pun menuju keluarga sang pria untuk meminta maaf. Saat dirumah
keluarga ternyata ia mendapat kan surat dari mantannya yang buta dulu yang
diberikan oleh keluarganya.
Sang
wanita membaca surat itu saat itu juga, “Aku tahu suatu saat nanti dirimu pasti
meninggalkan aku, karena dirimu pasti tidak akan menerimaku dengan keadaan ini.
Saat dirimu melihat sesuatu yang indah aku pun juga akan melihatnya, jika
dirimu bersedih aku juga akan menangis. Aku titipkan mataku padamu.” Ia
langsung mencari pasangannya dulu.
Tapi
yang ia cari telah meninggal sebulan lalu karena tertabrak mobil saat
menyebrang jalan. Ia menangis diatas kuburan mantan kekasihnya yang buta dulu.
Ia meminta maaf akan hal yang dilakukannya setahun lalu. Ya mata yang digunakan
sang wanita adalah mata dari pasangannya dulu.
Dunia
memang terus berputar dan hidup terus berjalan tetapi jangan lupakan kebaikan
seseorang yang telah dia berikan padamu hanya karena waktu yang terus berputar.
Anda tidak akan tahu apa yang terjadi jika tidak ada dia. Berterimakasih lah
dan meminta maaf selagi anda masih bisa bertemu dia.
0 comments:
Post a Comment