Wednesday, March 14, 2012

Merubah Icon Pada Aplikasi Swing [Java]

0 comments
Apa itu swing java ?

Swing Java adalah salah satu pemrograman berbasis GUI(Graphical User Interface) di Java. Sesungguhnya di Java terdapat dua macam pemrograman berbasis GUI(Graphical User Interface) yaitu : AWT dan Swing.
Namun dalam perkembangannya AWT sudah tidak dianjurkan untuk digunakan dikarenakan faktor keamanan. Banyak sekali fitur yang terdapat di Swing, namun dalam kesempatan ini kita hanya akan mengganti icon saja.
Walaupun Swing jarang di gunakan di aplikasi desktop base, karena kebanyakan developer lebih memilih menggunakan VB, Delphi ataupun .NET yang lebih ringan dan tidak makan banyak resource memory karena sifatnya yang native.
Namun penggunaan java bisa untuk lintas platform sehingga kita tidak perlu membuat aplikasi dua kali.
Memulai Coding
Tentunya saya tidak perlu mengingatkan kembali, dimana anda harus menulis kode program java serta bagaimana cara melakukan kompilasi dan mengeksekusinya.
Dibawah ini kode program sebelum icon terganti
// SebelumGanti.java


import javax.swing.JFrame;
import javax.swing.SwingUtilities;


 class SebelumGanti {
private static void gantiIcon() {
  JFrame.setDefaultLookAndFeelDecorated(true);
  JFrame f = new JFrame("Icon Belum Terganti");
  f.setDefaultCloseOperation(JFrame.EXIT_ON_CLOSE);
  f.setSize(400, 400);
  f.setVisible(true);
}


 public static void main(String[] args) {
SwingUtilities.invokeLater(new Runnable() {
  public void run() {
gantiIcon();
  }
 });
    }
 }


Dibawah ini kode program untuk mengganti icon
// SesudahGanti.java
import javax.swing.JFrame;
import javax.swing.ImageIcon;
import javax.swing.SwingUtilities;
import java.awt.Toolkit;


public class SesudahGanti {
  private static void gantiIcon() {


// ini membuat frame tampilan yang sama di semua sistem operasi
   JFrame.setDefaultLookAndFeelDecorated(true);


   // membuat objek frame yang mempunyai judul
   JFrame f = new JFrame("Icon Sudah Terganti");


   // cara pertama untuk merubah icon pada swing
   ImageIcon gambar = new ImageIcon("bomb.png");
   f.setIconImage(gambar.getImage());


   // cara kedua untuk merubah icon pada swing
   f.setIconImage(Toolkit.getDefaultToolkit().getImage("bomb.png"));
   f.setDefaultCloseOperation(JFrame.EXIT_ON_CLOSE);
   f.setSize(400, 400);
   f.setVisible(true);
 }


  public static void main(String[] args) {
// aplikasi swing ditempatkan di thread yang berbeda
SwingUtilities.invokeLater(new Runnable() {
  public void run() {
gantiIcon();
  } });
}
  }

Read full post »

Java GUI (Graphical User Interface)

0 comments
Dapat disimpulkan bahwa Java GUI adalah pemrograman dengan bahasa Java yang dibuat menggunakan aplikasi yang berbasiskan GUI. Tujuannya adalah menambahkan komponen-komponen yang tidak bisa dibuat dalam basis text. Komponen-konponen tersebut bisa berupa tombol, gambar, dll. Tujuannya  adalah untuk memudahkan user menggunakan program yang dibuat tersebut.
tulisan ini tentang contoh java dengan gui, beserta dengan packagenya. membuat aplikasi dengan java gui berikut ini contoh-contonya :
Screen shoot Program
GUI INTERFACE
GUI INTERFACE



gui-interface-java
gui-interface-java



//
//
//
//
//
//
//
//
//
//
//
//
//
//
//
//
//
//
Coding Program
import javax.swing.*; //untuk memanggil package
import java.awt.*;
import java.awt.event.*;
public class Form extends JFrame { // pewarisan dari JFrame untuk digunakan di class Form
public Form() {
// PEMBUATAN OBJEK
JPanel panel1 = new JPanel(); // pembuatan panel 1
JPanel panel2 = new JPanel(); // pembuatan panel 1
Container con = this.getContentPane(); // pembuatan ontainer
// Membuat objek option button baru
final JRadioButton rbAnggota1 = new JRadioButton(“Anggota Satu”);
final JRadioButton rbAnggota2 = new JRadioButton(“Anggota Dua”);
final JRadioButton rbAnggota3 = new JRadioButton(“Anggota Tiga”);
final JRadioButton rbAnggota4 = new JRadioButton(“Anggota Empat”);
//Membuat button group
ButtonGroup radioBgroup = new ButtonGroup();
// Membuat label
JLabel lblNIM=new JLabel(“NIM “);
final JLabel lblNama =new JLabel(“Nama “);
final JLabel lblJK =new JLabel(“Jenis Kelamin “);
// Membuat text field
final JTextField txtNIM=new JTextField(5);
final JTextField txtNama=new JTextField(5);
final JTextField txtJK=new JTextField(5);
final JButton cmdTampil=new JButton(“Tampil”);
final JButton cmdKosong=new JButton(“Kosongkan”);
final JButton cmdExit=new JButton(“Keluar”);
// konfigurasi layout
con.setLayout(new GridLayout(1,2)); //
panel1.setLayout(new GridLayout(3,3,2,5));
panel2.setLayout(new GridLayout(6,3,2,5));
panel1.setBorder(BorderFactory.createTitledBorder(“Anggota”));
panel2.setBorder(BorderFactory.createTitledBorder(“Data”));
// menambahkan panel ke window
con.add(panel1);
con.add(panel2);
// mendaftarkan radio button sebagai group
radioBgroup.add(rbAnggota1);
radioBgroup.add(rbAnggota2);
radioBgroup.add(rbAnggota3);
radioBgroup.add(rbAnggota4);
// menambahkan objek ke dalam panel 1
panel1.add(rbAnggota1);
panel1.add(rbAnggota2);
panel1.add(rbAnggota3);
panel1.add(rbAnggota4);
// menambahkan objek ke dalam panel 2
panel2.add(lblNIM);
panel2.add(txtNIM);
panel2.add(lblNama);
panel2.add(txtNama);
panel2.add(lblJK);
panel2.add(txtJK);
panel2.add(cmdTampil);
panel2.add(cmdKosong);
panel2.add(cmdExit);
// memberikan even handling kepada command button
cmdTampil.addActionListener(new ActionListener( ) {
public void actionPerformed(ActionEvent ae) {
if (rbAnggota1.isSelected()){
txtNIM.setText(“07.11.1382?);
txtNama.setText(“Syarief Hidayatulloh”);
txtJK.setText(“laki – laki”);
}
if (rbAnggota2.isSelected()){
txtNIM.setText(“07.11.1356?);
txtNama.setText(“Arif W Nugroho”);
txtJK.setText(“laki – laki”);
}
if (rbAnggota3.isSelected()){
txtNIM.setText(“07.11.1420?);
txtNama.setText(“Galuh Ristyanto”);
txtJK.setText(“laki – laki”);
}
if (rbAnggota4.isSelected()){
txtNIM.setText(“07.11.1385?);
txtNama.setText(“Yuni Ardita Sari Dewi “);
txtJK.setText(“Perempuan”);
}
} });
cmdKosong.addActionListener(new ActionListener( ) {
public void actionPerformed(ActionEvent ae) {
txtNIM.setText(” “);
txtNama.setText(” “);
txtJK.setText(” “);
} });
cmdExit.addActionListener(new ActionListener( ) {
public void actionPerformed(ActionEvent ae) {
System.exit(1);
}
});
// menampilkan window
this.setDefaultCloseOperation(JFrame.EXIT_ON_CLOSE);
this.setLocation(40,120);
this.setSize(520,230);
this.setVisible(true);
}
public static void main(String[] args) {
new Form();
}
Read full post »

Inner Class dan Anonymous Inner Class

0 comments
Inner Class
Inner class, seperti namanya, adalah sebuah class yang dideklarasikan di dalam classlain. Kegunaan inner classes akan dapat membantu Anda menyederhanakan program, terutama dalam event handling.


Contoh Menutup Window

import java.awt.*;
import java.awt.event.*;
class CloseFrame extends Frame{
Label label; 
CloseFrame(String title) {
super(title);
label = new Label("Close the frame.");
this.addWindowListener(new CFListener());
}
void launchFrame() {
setSize(300,300);
setVisible(true);
}
class CFListener extends WindowAdapter {
public void windowClosing(WindowEvent e) {
dispose();
System.exit(1);
}
}
public static void main(String args[]) {
CloseFrame cf = new CloseFrame("Close Window
Example");
cf.launchFrame();
}
}

Anonymous Inner Class
Anonymous inner class adalah inner class tanpa nama. Kegunaan dari anonymous inner class akan menyederhanakan kode-kode.

ini merupakan modifikasi dari contoh bagian sebelumnya yang ada di atas.

import java.awt.*;
import java.awt.event.*;
class CloseFrame extends Frame{
Label label;
CloseFrame(String title) {
super(title);
label = new Label("Close the frame.");
this.addWindowListener(new WindowAdapter() {
public void windowClosing(WindowEvent e){
dispose();
System.exit(1);
}
});
}
void launchFrame() {
setSize(300,300);
setVisible(true);
}
public static void main(String args[]) {
CloseFrame cf = new CloseFrame("Close Window Example");
cf.launchFrame();
}
}
Read full post »

Macam-macam Enkripsi

0 comments
          
          Enkripsi adalah proses mengacak data sehingga tidak dapat dibaca oleh pihak lain. Pada kebanyakan proses enkripsi, kita harus menyertakan kunci sehingga data yang dienkripsi dapat didekripsikan kembali. Ilmu yang mempelajari teknik enkripsi disebut kriptografi. Gambaran sederhana tentang enkripsi, misalnya mengganti huruf a dengan n, b dengan m dan seterusnya. Enkripsi juga bisa disebut proses mengamankan suatu informasi dengan membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus. Keuntungan dari enkripsi adalah kode asli kita tidak dapat dibaca oleh orang lain. 
          Enkripsi telah digunakan untuk mengamankan komunikasi di berbagai negara, namun, hanya organisasi-organisasi tertentu dan individu yang memiliki kepentingan yang sangat mendesak akan kerahasiaan yang menggunakan enkripsi.
          
          Berikut ada beberapa macam metode enkripsi yang dapat tmen2 gunakan pada pemrograman website seperti PHP, ASP dan yang lainnya :
1. Metode Enkripsi MD2
          Message-Digest algortihm 2 (MD2) adalah fungsi hash cryptographic yang dikembangkan oleh Ronald Rivest pada tahun 1989. Algoritma dioptimalkan untuk komputer 8-bit. MD2 yang ditetapkan dalam RFC 1319. Meskipun algoritma lainnya telah diusulkan sejak dulu, seperti MD4, MD5 dan SHA, bahkan sampai dengan 2004 [update] MD2 tetap digunakan dalam infrastruktur kunci publik sebagai bagian dari sertifikat yang dihasilkan dengan MD2 dan RSA.
2. Metode Enkripsi MD4
          Message-Digest algortihm 4(seri ke-4) yang dirancang oleh Profesor Ronald Rivest dari MIT pada tahun 1990. Panjangnya adalah 128 bit. MD4 juga digunakan untuk menghitung NT-hash ringkasan password pada Microsoft Windows NT, XP dan Vista.
3. Metode Enkripsi MD5
           MD5 adalah salah satu dari serangkaian algortima message digest yang didesain oleh Profesor Ronald Rivest dari MIT (Rivest, 1994). Saat kerja analitik menunjukkan bahwa pendahulu MD5 yaitu MD4 mulai tidak aman, MD5 kemudian didesain pada tahun 1991 sebagai pengganti dari MD4 (kelemahan MD4 ditemukan oleh Hans Dobbertin). Dalam kriptografi, MD5 (Message-Digest algortihm 5) ialah fungsi hash kriptografik yang digunakan secara luas dengan hash value 128-bit. Pada standart Internet (RFC 1321), MD5 telah dimanfaatkan secara bermacam-macam pada aplikasi keamanan, dan MD5 juga umum digunakan untuk melakukan pengujian integritas sebuah file.
4. Metode Enkripsi SHA
          SHA adalah serangkaian fungsi cryptographic hash yang dirancang oleh National Security Agency (NSA) dan diterbitkan oleh NIST sebagai US Federal Information Processing Standard.
SHA adalah Secure Hash Algoritma. Jenis-jenis SHA yaitu SHA-0, SHA-1, dan SHA-2.
Untuk SHA-2 menggunakan algoritma yang identik dengan ringkasan ukuran variabel yang terkenal sebagai SHA-224, SHA-256, SHA-384, dan SHA-512.
5. Metode Enkripsi RC4
          RC4 merupakan salah satu jenis stream cipher, yaitu memproses unit atau input data pada satu saat. Unit atau data pada umumnya sebuah byte atau bahkan kadang kadang bit (byte dalam hal RC4). Dengan cara ini enkripsi atau dekripsi dapat dilaksanakan pada panjang yang variabel. RC4 adalah penyandian stream cipher yang dibuat oleh Ron Riverst pada tahun 1987 untuk pengamanan RSA. Algoritmanya didasarkan pada permutasi acak.

6. Metode Enkripsi Base64
          Base64 adalah sistem untuk mewakili data mentah byte sebagai karakter ASCII.
Base64 menyediakan 6-bit encoding 8-bit ASCII karakter.
Base64 merupakan format yang dicetak menggunakan karakter, memungkinkan binari data yang akan dikirim dalam bentuk dan email, dan akan disimpan di database atau file.


sumber : http://securehacklink.org
Read full post »

Cara menggunakan stream I/O

0 comments
 
InputStream dan OutputStream adalah abstract class untuk stream I/O, yaitu untuk membaca dan menulis data dari dan ke file.
Untuk membaca digunakan class yang mengimplementasikan InputStream, contoh : FileInputStream.
Untuk menulis digunakan class yang mengimplementasikan OutputStream, contoh : FileOutputStream.


Hirarki Class InputStream dan OutputStream

 Membaca File: FileInputStream :
1. Definisikan nama file yang akan dibaca melalui class File, atau nama file lengkap dengan path.

2. Periksa apakah file tersebut ada (exist) dan tipenya adalah file (bukan direktori).
3. Siapkan obyek FileInputStream untuk membaca isi file.
4. Baca input dengan menggunakan method read(), dan bila tidak ada input lagi, FileInputStream memberikan indikator -1 sebagai tanda tidak ada lagidata yang akan dibaca.
5. Gunakan method close() untuk menutup FileStream. 



Reader dan Writer
Digunakan untuk membaca dan menulis data tekstual. 
Untuk mempercepat performance, gunakan fasilitas buffering dengan: BufferedReader. 
Untuk membaca teks baris per baris digunakan teknik sebagai berikut: 
File f = new File(“c:\\oop\\text.txt”);
FileReader fr = new FileReader(f);
BufferedReader fin= new BufferedReader(fr);


Hirarki Class Reader dan Writer

Read full post »

Stream I/O

0 comments
Program komputer bisa berguna jika ia bisa berinteraksi dengan dunia lain. Interaksi di sini maksudnya input/output atau I/O. Sebenarnya saya masih newbie banget, tapi karena saya ada tugas menulis tentang ini jadi saya berbekal browsing dan mengumpulkan data dari sana sini, saya akan share masalah STREAM IO (ups curhat).


KONSEP DASAR STREAM I/O


Stream adalah representasi abstrak dari aliran data yang berjalan dari sumber (input stream) ke tujuan (output stream)


contohnya :
-membaca dan menulis file di dan ke harddisk
-membaca dan menulis teks ke console
-membaca dan menulis melalui network


Untuk membaca, program membuka stream pada sumber ( file, memory, socket) dan membaca informasi secara sekuensial. 




Untuk menulis, program mengirim informasi ke tujuan dengan cara membuka stream tujuan, selanjutnya menulis informasi secara sekuensial.
 Byte Stream
 Character Stream
Read full post »
 

Copyright © m's BLOG (mencoba berkreasi) Design by Free CSS Templates | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger